Hanya Sekedar Pemikiranku

Hai blog, aku di sini pulang sekolah langsung menuju kamu. Aku bukan mau ngapa-ngapa. Hanya saja aku ingin mengeluarkan sedikit unek-unekku. Daripada aku simpen dan nanti membusuk (sebenernya tadi aku sudah sempat mengeluarkannya kepada temanku, eh salah maksudnya saudaraku, lebih tepatnya saling berbagi tentang pemikiran kami).

Ngga bisa dipungkiri di dunia ini ada berbagai macam orang. Dan cara berpikir merekapun berbeda-beda. Sifatnya pun berbeda-beda. Ada yang perhatian, perhatian banget, cuek dalam taraf biasa aja, cuek banget, sampe yang namanya ngga peka. Entah kalian masuk dalam kategori mana.

Ada juga orang yang suka sok tahu dan ada yang nggak.

Well, langsung aja ya, bingung ngerangkai kata buat pembukaan.

Aku pikir, setiap manusia itu punya hidup masing-masing (bukan berarti hidupnya dia sendiri). Dan apapun yang terjadi padanya, ada yang bersifat umum dan pribadi. Ada yang bisa dishare ada yang harus disimpan sendiri. Karena aku pikir ngga semua hal harus kita publikasikan kan? Ngga semua hal bisa dibagi. Ada beberapa hal yang hanya cukup manusia itu dan Tuhannya yang tahu.Lalu, setiap manusia juga punya hak untuk berpendapat juga.

Sekarang, aku bukannya ngga suka ada manusia-manusia yang perhatian padaku, aku ngga mau munafik, aku seneng kalau ada yang mau perhatian sama aku. Tapi, aku pikir sekali lagi ngga semua hal harus dan bisa dipublikasikan.

Iya, memang benar, aku selalu membebaskan setiap manusia mau berpikiran apa tentang aku. Aku tidak melarang mereka mau berpendapat apa saja. Mau bilang aku beginilah, begitulah, itu hak mereka. Aku tidak keberatan.

Dan aku juga tidak masalah jika ada yang mau membantu menyelesaikan masalahku. Tapi, ngga semua masalaha harus aku ceritakan kan?

(sekarang agak ngga nyambung sama paragraf sebelumnya). Mungkin aku memang kadang sedikit tidak senang dan tidak mau dicampuri tentang beberapa masalahku. Tapi, itu pasti ada alasannya yang terkadang tak perlu orang lain ketahui.

Jujur, aku emang mulai agak ngga suka kalau ada yang ikut mengurusi sebuah masalah di mana dia pikir aku bermasalah di situ. Padahal hebatnya aku sendiri malah tidak merasa punya masalah di situ. Aku merasa semuanya baik-baik saja. (mungkin kalau ini akunya yang emang terlalu ngga peka kali ya? Kalau ini sih parah). Sekali lagi, aku tidak keberatan mereka semua mau berpendapat apa. Mereka semua mau bilang aku bermasalah atau tidak. Tapi, tolong jika tidak mengetahui yang sebenar-benarnya kebenaran itu, jangan mempublikasikan pemikiran yang belum tentu benarnya.

Mungkin aku hanya menyampah di sini. Tapi, aku hanya ingin berpendapat kalau ngga semua hal harus diketahui oleh publik, dan jika aku tak mau memberitahu, sudahlah, pasti aku punya setidaknya satu alasan kuat mengapa.

maaf, jika tulisan ini tidak mengenakkan. Tapi, lebih tidak enak lagi jika aku tidak mengeluarkan pikiranku dan beberapa orang, yang sudah aku tulis di atas.

Komentar

  1. Sorry, Da. Aku ra b'maksud nyampuri masalahmu. Nek km benci ma aku ga pa2. Yang penting aku ga benci ma orang lain. Aku cuma pengen bantu dan ngelindungin orang-orang yang aku sayangi. Sorry, Da. :(
    I can't watch you die in sorrow. So please don't be sad because I like it best when you smile.

    Maaf, aku slalu mbuat km nggak nyaman. Paling nggak sekarang aku udah tau ada yg bisa ngelindungin km.

    I'll close my flow on you. So that I won't bother you anymore, my friend. Maybe I'll place rocks on my river. Sorry once again my friend.
    :(

    BalasHapus

Posting Komentar

jangan lupa kasih komentar ya?
makasih atas komentarnya,, pasti akan sangat bermanfaat :)

Postingan Populer