Wijayanto on Softskill Series: Interview Kerja
Ini adalah laporan dari acara bertajuk Wijayanto on Softskill Series yang diselenggarakan di Universitas Paramadina pada 9 November 2011
Interview, dalam hal ini interview kerja, adalah
sebuah ringkasan hidup. Dalam waktu yang singkat di sebuah ruangan kecil,
seseorang harus menceritakan seluruh hidupnya kepada seorang yang dapat
mengetahui apakah seseorang berkata jujur atau tidak. Ini mungkin adalah sebuah
proses yang menakutkan, apalagi bagi orang yang belum pernah mengalaminya.
Beberapa mungkin malah menganggapnya sesuatu yang tidak penting sehingga merasa
tidak perlu melakukan persiapan apa-apa untuk menghadapinya. Sesungguhnya,
interview kerja adalah waktu yang singkat namun akan menentukan hidup seseorang
jauh ke depan.
Sebuah interview akan terasa mudah jika kita menjawab
setiap pertanyaan yang diberikan apa adanya, namun akan menjadi sulit kala kita
berusaha mengarang-ngarang jawaban yang kita pikir akan memuaskan sang
interviewer. Sesungguhnya tidak ada satu pun jawaban yang akan pernah memuaskan
sang interviewer. Satu-satunya yang akan dihargai oleh interviewer adalah
kejujuran walaupun terkadang jawaban jujur akan mengurangi poin positif kita.
Namun, kejujuran tetaplah poin terpenting dari interview. Sebab, ketika kita
tidak jujur dan entah bagaimana kita dapat diterima di perusahaan tersebut,
kita akan mendapati diri tidak sanggup menyesuaikan dengan lingkungan kerja.
Bukan hal yang tidak mungkin jika kita akan dipecat dengan sangat cepat. Dan
karyawan yang dipecat dengan sangat cepat tentu akan sulit mendapatkan
pekerjaan yang bagus nantinya, karena namanya sudah tercoreng.
Dari uraian di atas, tentu kita dapat memahami
mengapa interview dapat menentukan hidup kita jauh ke depan (kecuali bagi orang
yang ingin berwirausaha). Oleh sebab itu, malam ini pak Wija akan membagi
sedikit ilmunya mengenai interview pada kita. Oya bagi yang belum tahu, pak
Wija adalah Deputi Rektor Universitas Paramadina yang telah bertahun-tahun menjadi
interviewer. Dia tentu adalah narasumber yang amat baik untuk membagi ilmu
tentang interview bukan?
Poin-Poin Penting dalam Interview
Karena ini adalah Indonesia, maka syarat utama
untuk mendapatkan interview kerja yang bagus adalah ijazah S-1 dengan IPK yang
tinggi dan sebuah CV yang indah. Namun begitu masuk ke dalam ruang interview,
maka seseorang harus segera membuang jauh-jauh
pikiran mengenai ijazah dan CV-nya karena sang interviewer tidak akan
menyinggung hal tersebut sedikitpun. Yang ingin diketahui oleh sang interviewer
bukanlah seperti apa kuliahmu dan apa saja pengalamanmu, melainkan ’siapa
kamu?’ Maka dari itu seseorang yang mengikuti interview harus dapat
menceritakan dirinya seutuhnya tanpa ada yang dilebihkan ataupun dikurangi.
Dari situlah sang interviewer dapat menilai apakah seseorang pantas untuk
mendapatkan pekerjaan di perusahaannya atau tidak.
Menurut pak Wija, ada tiga poin penting yang
dinilai oleh interviewer, yaitu:
1. Attitude/karakter
2. Soft skill
3. Knowledge
Urutan di atas dibuat berdasarkan yang paling
penting di mata interviewer. Dari situ kita dapat melihat bahwa attitude
menempati urutan teratas. Maka, seseorang yang mengikuti interview harus dapat
menunjukkan attitude yang baik di depan sang interviewer. Seperti apakah
attitude yang baik tersebut? Tentu yang sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di lingkungan. Jika attitude yang baik telah ditunjukkan, maka seseorang
telah mendapatkan 50% poin positif dari sang interviewer.
Kemudian soft skill. Bagian ini memang penting,
tetapi tanpa attitude yang baik, maka seberapapun hebatnya soft skill yang
dimiliki tidak akan pernah dapat dihargai. Cara menunjukkan soft skill ada
banyak, namun yang paling mudah adalah dengan menunjukkan hasil karya kita.
Jika tidak dapat menunjukkan hasil karya, maka cukup dengan menceritakannya
sebaik mungkin. Biar bagaimanapun juga kemampuan berbicara dan bernegosiasi
akan selalu dibutuhkan kapanpun juga dan akan sangat dihargai.
Terakhir, knowledge. Bagian ini hanyalah sebagai
pelengkap saja. Poin paling penting yang akan dinilai oleh interviewer adalah
seperti apa pengetahuan seseorang mengenai perusahaan yang akan dilamarnya. Bagian
ini sangat krusial karena akan menunjukkan kesungguhan seseorang untuk
mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut. Semisal orang yang tidak
mengetahui apa-apa mengenai perusahaan, maka interviewer akan menilainya tidak
berusaha mencari informasi dan tidak menunjukkan kesungguhan untuk mendapatkan
pekerjaan.
Persiapan
Sebelum Interview
Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa interview
kerja adalah sangat penting dan akan menentukan hidup kita jauh ke depan. Oleh
sebab itu, kita tidak boleh memperlakukan interview dengan enteng. Persiapan
harus dilakukan dan harus sematang mungkin agar tidak mengalami masalah sepele
ketika hari-H. Secara umum, ada enam hal yang harus dipersiapkan sebelum
interview.
Pertama, yaitu penampilan. Mengenai penampilan,
maka kita harus menyesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilamar. Jika pekerjaan
tersebut berhubungan dengan seni, seperti desainer atau teknisi, maka kita
dapat menggunakan pakaian informal namun tetap rapi. Jika pekerjaan tersebut
berhubungan dengan bertemu orang banyak, maka gunakanlah pakaian yang formal.
Kemudian potongan rambut pun harus diperhatikan. Buatlah penampilan serapi
mungkin dan senatural mungkin. Jangan menggunakan pakaian yang mencolok karena
orang akan menganggapnya antisosial dan eksentrik. Apapun itu, pakaian adalah
cermin dari attitude seseorang. Dengan menggunakan pakaian yang baik, maka
seseorang telah dapat menunjukkan attitude yang baik pula.
Kedua, yaitu wawasan. Dalam interview, interviewer
akan sering menanyakan hal-hal yang bersifat umum. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah seseorang suka membaca atau tidak. Orang yang suka membaca
akan sangat disukai karena mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki keinginan
untuk mengembangkan dirinya. Maka dari itu, sebelum interview, sering-seringlah
membaca apapun yang dapat dibaca agar wawasan kita semakin bertambah.
Ketiga, yaitu informasi perusahaan. Sebelumnya
sudah disinggung bahwa seseorang yang tidak mengetahui apa-apa tentang
perusahaan akan dicap sebagai pribadi yang tidak sungguh-sungguh dan tidak mau
berusaha. Oleh sebab itu, sebelum interview, carilah informasi sebanyak mungkin
tentang perusahaan yang akan dilamar. Sejarahnya, pemimpinnya, prestasinya,
visi-misinya, carilah sebanyak mungkin.
Keempat, yaitu pertanyaan dan jawaban. Biar
bagaimanapun juga, pertanyaan yang diberikan dalam interview tidak pernah
berbeda jauh. Pasti ada pertanyaan sama yang selalu diulang-ulang dalam setiap
interview. Carilah pertanyaan-pertanyaan yang sudah umum tersebut dan
persiapkanlah jawabannya sebelum interview. Sekarang dengan kemajuan internet
yang amat pesat, menemukan hal semacam ini tentu tidak akan sulit lagi.
Kelima, yaitu survei lokasi. Ini sangat penting
agar kita tidak terlambat dan tersesat ketika hari-H. Terakhir, yaitu mohon doa
restu pada orang-orang terdekat. Doa dan dukungan dari mereka pasti akan
menumbuhkan semangat dan menghilangkan gugup yang akan mengganggu nantinya.
Ketika
Hari-H
Saat hari-H, datanglah satu jam sebelum waktu yang
dijadwalkan. Hal ini sangat penting karena interview pasti akan membuat
siapapun merasa gugup. Dengan datang lebih awal, tentu kita dapat menenangkan
diri sejenak dan menghilangkan rasa gugup. Satu jam adalah waktu yang cukup
baik, tentunya.
Kemudian ketika nama kita dipanggil, masuklah
dengan wajah yang tersenyum dan tularkanlah senyum tersebut kepada sang
interviewer. Setelah itu jabatlah tangannya. Mengenai jabat tangan, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu jabatlah dengan erat, namun tidak
terlalu erat. Goyangkan tanganmu senatural mungkin dan jangan lupa untuk
tersenyum.
Setelah itu duduklah ketika interviewer telah
mempersilakan untuk duduk. Jika ia tidak mempersilakan, maka tanyalah kepadanya
apakah boleh duduk. Untuk kesekian kalinya, ini sangat penting untuk
menunjukkan attitude yang baik padanya.Jika sudah duduk, maka ikutilah posisi
duduknya. Jika ia duduk agak jauh dari meja, maka ikutlah menjauh. Jika ia
duduk dekat dengan meja, maka ikutlah mendekat. Jadilah sebuah cermin yang akan
mengikuti gerakan sang interviewer. Pun begitu, jika ia melakukan gerakan yang
sekiranya tidak sesuai etika, maka jangan diikuti. Terkadang itu hanyalah
sebuah tes untuk menilai attitude kita.
Satu hal lagi yang harus diperhatikan, adalah cara
memandang. Interview adalah sebuah komunikasi, karena itu mata akan sangat berperan
dalam melakukannya. Satu hal yang jelas adalah jangan pandang langsung ke mata
sang interviewer. Kebanyakan orang akan merasa risih saat matanya dipandangi,
jadi hindarilah hal tersebut. Jika ingin memandang, maka pandanglah tepat di
bawah mata sang interviewer. Hal itu akan jauh lebih baik.
Pertanyaan-Pertanyaan
Umum
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, terdapat
pertanyaan-pertanyaan yang selalu diberikan ketika interview. Apapun itu,
jangan pernah lupa bahwa poin yang dinilai oleh interviewer hanyalah attitude,
soft skill, dan knowledge. Berikut beberapa pertanyaan umum tersebut beserta
maksudnya dan bagaimana cara menjawabnya.
1.
Ceritakanlah tentang diri Anda. Ini adalah pertanyaan paling umum yang
biasanya diberikan di awal interview. Ketika interviewer menanyakan pertanyaan
ini, sesungguhnya ia ingin mengetahui seperti apa visi Anda ke depan. Oleh
sebab itu, jawablah dengan jawaban yang berorientasi ke masa depan, bukan
apa-apa yang telah kita lakukan semasa Anda hidup.
2.
Apa motivasi Anda bergabung? Jawablah dengan hal-hal yang positif.
Katakanlah bahwa Anda sangat menyukai pekerjaan yang Anda lamar dan bahwa Anda
ingin menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Pada bagian ini, Anda dapat
menyebutkan visi-misi dari perusahaan yang membuat Anda kagum hingga ingin
bergabung dengan perusahaan.
3.
Apakah kekurangan dan kelebihan Anda? Tentu saja setiap orang pasti memiliki
kekurangan dan interviewer pun akan memahaminya. Namun, yang ia harapkan adalah
bagaiamana Anda mampu menyebutkan kekurangan Anda apa adanya sambil
merangkainya dengan indah bersama kelebihan Anda.
4.
Apakah kontribusi yang akan Anda berikan
bagi perusahaan? Katakanlah
bahwa Anda akan melakukan hal melebihi apa yang diharapkan pada Anda selama itu
masih sesuai dengan visi-misi perusahaan.
5.
Pernah punya pengalaman berorganisasi? Ceritakanlah tentang pengalaman yang
paling baru, bukan yang sudah lama terjadi.
6.
Apakah posisi yang diinginkan? Katakanlah posisi yang diinginkan, namun
katakan juga bahwa Anda tidak akan menolak ditempatkan di posisi apapun, bahwa
Anda akan mampu beradaptasi dengan posisi apapun. Fleksibilitas Anda akan
dinilai di sini.
7.
Berapa gaji yang diinginkan? Biar bagaimanapun juga, interviewer tidak
mungkin memiliki hak untuk menentukan gaji Anda. Jadi ketika ia menanyakan
pertanyaan ini, sesungguhnya ia hanya ingin mengetahui bagaimana Anda menilai
diri sendiri. Gaji yang sangat besar tentu akan menunjukkan bahwa Anda adalah
orang yang percaya diri, sementara gaji yang sangat kecil akan menunjukkan
bahwa Anda adalah orang yang tidak menghargai diri sendiri.
8.
Apakah kegagalan terbesar yang pernah
dialami? Jangan menjawab
pertanyaan ini dengan gaya curhat. Jawablah dengan apa adanya dan tekankanlah
bahwa Anda telah bangkit dari kegagalan tersebut. Ini akan menunjukkan bahwa
Anda adalah orang yang mampu menghadapi situasi yang sangat berat dengan baik.
9.
Seperti apa aktivitas sehari-hari? Tunjukkanlah bahwa Anda bukan orang yang
antisosial ketika menjawab pertanyaan ini. Perusahaan selalu membutuhkan orang
yang mampu bersosialisasi karena teamwork adalah kunci utama dalam kebanyakan
perusahaan.
10. Apakah ada pertanyaan? Ini adalah pertanyaan penting yang
biasanya diletakkan di akhir interview. Bagian ini akan menunjukkan apakah Anda
benar-benar memahami interview tersebut. Tidak memberikan pertanyaan sama saja
menunjukkan bahwa Anda tidak mengikuti interview dengan baik dan akan
mengurangi poin positif Anda. Oleh sebab itu, pertanyaan harus diberikan dan
harus berbobot.
Komentar
Posting Komentar
jangan lupa kasih komentar ya?
makasih atas komentarnya,, pasti akan sangat bermanfaat :)