Secuil tentang Future Leader Summit 2013,
Mei 2013 merupakan
bulan yang dipilih oleh sekelompok orang untuk melaksanakan suatu kegiatan
tahunan yang spektakuler. Kegiatan yang berskala nasional ini diberi nama Future Leader Summit 2013. Tahun ini
sudah ketiga kalinya kegiatan ini dilaksanakan di salah satu kota di Indonesia.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini kegiatan ini dilaksanakan
selama dua hari satu malam. Dalam waktu dua hari tersebut, panitia berusaha
memberikan suatu kegiatan yang bermanfaat dan menginspirasi bagi para peserta
FLS untuk bisa berkontribusi dalam membuat bangsa ini menjadi lebih baik.
Tema FLS 2013 ini
adalah “Integrating Youth Action for
Nation”. Pada kegiatan kali ini, para peserta terbagi ke dalam 6 room yang
berbeda. Rooms tersebut terdiri dari art
and culture, human rights, eduacation, helathcare, environment, dan business development. Para peserta akan
belajar berbagai hal sensuai dengan room masing-masing.
Kegiatan Future Leader Summit 2013 dimulai pada
hari Sabtu, 18 Mei 2013. Para peserta dari berbagai daerah di Indonesia
berkumpul dan bertemu di salah satu kawasan wisata di Kota Semarang, yaitu klenteng
Sam Poo Kong. Di sini, para peserta akan dikelompokkan sesuai dengan room
masing-masing. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan menuju rumah inspirasi
sesuai dengan room masing-masing. Untuk
room human rights, akan mengunjungi The School of Life.
The School of Life merupakan sebuah yayasan yang menampung
orang-orang yang terbuang. Yayasan ini, diprakarsai oleh seorang wanita
tunanetra bernama Ibu Priskilla Smith Jully. Meskipun kebanyakan orang
memandang bahwa beliau memiliki keterbatasan namun sesungguhnya beliaulah yang
menjadi kekuatan bagi semua orang yang berkontribusi dalam yayasan tersebut
serta bagi para anak asuhnya di tempat ini. Di tempat ini, orang-orang yang
disebut sebagai anak asuh, akan mendapatkan pengajaran mengenai kehidupan. Selain itu juga, di sini mereka semua akan diterima dengan baik tanpa peduli apakah mereka layak atau tidak mendapatkan perhatian yang begitu besar. Dalam kesempatan ini, salah seorang anak asuh ini menyanyikan sebuah lagu yang merupakan ciptaannya sendiri.
Pada siang harinya, para peserta FLS 2013 diajak untuk mengunjungi Kota
Lama. Dipandu oleh orang-orang dari komunitas Lekopen, mereka berjalan-jalan di
bawah teriknya matahari di Kota Semarang. Selain itu, para peserta juga
mendapatkan cerita-cerita bersejarah mengenai asal mula daerah Kota Lama yang
merupakan hadiah untuk VOC, sehingga daerah tersebut sengaja didesain berbeda dari
daerah-daerah yang lainnya. Anggota komunitas Lekopen ini juga menjelaskan
mengenai sejarah beberapa gedung-gedung yang ada di daerah Kota Lama tersebut. Bahkan,
peserta juga ditunjukkan sebuah gedung yang pertama kali menggunakan lift di Indonesia meskipun saat ini lift tersebut sudah tidak beroperasi.
Untuk malam harinya, peserta bersama-sama menuju salah satu hotel yang
berada di Jalan Sisingamangaraja. Di sini, panitia menyediakan acara yang
diberi nama dengan dinner and networking
night. Dalam acara ini, para peserta tidak dibagi sesuai dengan room
mereka. Para peserta dari semua room berkumpul menjadi satu dalam satu ballroom. Peserta bebas berinteraksi
dengan peserta dari room lain guna memperluas jaringan yang tentunya akan
sangat bermanfaat. Selain itu, peserta juga mendapat suguhan penampilan dari
beberapa pihak, di antaranya adalah dari PSM UNDIP, tari tradisional, dan
bahkan Mbak dan Mas Jateng pun ikut hadir dalam acara ini untuk mempromosikan
pariwisata beberapa daerah di Indonesia.
Hari kedua Future Leader Summit
2013 diisi dengan materi. Acara pertama bernama Room Summit. Di sini, para peserta akan mendapatkan materi sesuai
dengan room masing-masing. Untuk human
rights room, acara ini diisi oleh dua orang pembicara. Mereka adalah Bapak
Usman Hamid dan Ryan Fajar Febrianto. Usman Hamid merupakan salah seorang aktivis
dan pendiri change.org. Dari beliau, para peserta diberi pengetahuan mengenai
HAM. Selain itu, para peserta juga diberi kebebasan untuk menanyakan apa saja. Pembicara
yang kedua adalah Ryan.. Ryan ini merupakan seorang anak muda yang juga
merupakan inisiator dari berdirinya
komunitas Youth for Humanity. Dalam sesi
ini, selain mendapatkan materi mengenai anak muda dan HAM, para peserta juga
diberi kesempatan untuk melakukan sebuah simulasi. Simulasi ini dilakukan
dengan membai peserta ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok harus
mengangkat suatu masalah mengenai HAM dari daerahnya masing-masing. Kemudian,
para peserta harus mengidentifikasi apa saja penyebab serta efek dari masalah
tersebut dan tidak lupa peserta diwajibkan memberikan solusi nyata yang dinilai
dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Puncak dari kegiatan Future Leader
Summit 2013 ini adalah dengan adanya Grand
Summit. Grand Summit merupakan sebuah seminar dengan seorang pembicaa utama
adalah Ainun Chomsum. Beliau adalah founder
dari Akademi Berbagi. Dalam Grand
Summit ini peserta FLS 2013 bersama dengan peserta seminar mendapatkan
materi mengenai Akademi Berbagi serta cerita-cerita yang begitu menginspirasi
dari Ainun Chomsum. Peserta Grand Summit ini
juga bisa menanyakan apa saja secara langsung kepada beliau.
Komentar
Posting Komentar
jangan lupa kasih komentar ya?
makasih atas komentarnya,, pasti akan sangat bermanfaat :)