Balongan Punya Cerita : Bag. 1
Selama satu bulan yang lalu, saya mencoba untuk hidup
sendiri di luar kota kelahiran saya. Sebenarnya, ini adalah pengalaman pertama
saya keluar dari kota kelahiran saya selama lebih dari satu minggu dan
benar-benar hidup sendiri. Keadaan ini pun karena memang tuntutan kuliah.
Awalnya, saya memang merasa sangat excited sekali. Hello, ini pengalaman
pertama saya.
Jadi ceritanya, di kampus saya ada mata kuliah kerja
praktek. Mata kuliah ini wajib diambil oleh setiap mahasiswa. Kerja praktek ini
dilaksanakan bukan dalam kelas, sesuai namanya, ya seperti magang. Namun,
mahasiswa harus berusaha sendiri untuk mendapatkan kesempatan magang di salah
satu perusahaan yang kerjaannya ada hubungannya dengan teknik kimia. Biasanya,
industri yang ada pengolahannya.
Untuk KP kali ini, partner saya adalah si Juniar. Dan setelah melamar kesana kemari, akhirnya kami diterima di salah satu BUMN yang bergerah di bidang oil and gas. Lebih tepatnya, kami diterima di PT PERTAMINA (Persero)RU-VI Balongan, Indramayu. Untuk kilang di balongan ini, adalah kilang yang paling muda di Indonesia dan yang sudah automatic, istilahnya sudah yang laing modern gitu deh.
Namun seperti pabrik pada umumnya, lokasi kilang ini dekat dengan laut, dan jauh dari pemukiman yang ramai. Dan saya Alhamdulillah mendapatkan kosan yang dekat dengan kantor (pabrik). Jadi, kalau mau berangkat ngantor tinggal jalan kaki saja. Namun, setiap hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Dan sisi negatifnya adalah, daerah tempat saya tinggal adalah daerah yang sangan sepi, jauh dari keramaian, hanya dikelilingi oleh pemakaman, sawah, dan laut. Selain itu, daerah tempat saya tinggal ini termasuk daerah yang “rawan”. Bisa dibayangkan, kalau sudah malam hari seperti apa sepi dan menyeramkannya jika harus keluar sendiri. Tapi, memang sudah sejak awal kami diwanti-wanti oleh banyak orang agar kalau keluar malam jangan pernah sendirian, harus ada yang jagain, apalagi kami bukan warga situ. Haha.
Banyak hal yang terjadi selama saya satu bulan di sana. Pertama
pengalaman kerja di pertamina bagian refinery.
Sesuai dengan bidangnya, maka kami
bekerjanya bukan secara langsung di lapangan. Namun, kami bekerja di kantornya,
tepatnya di Process engineering (PE).
Meski begitu, bukan berarti kami tidak terjun ke lapangan. Ada kalanya kami
perlu terjun ke lapangan. Sebab, yang bertanggungjawab ya orang-orang PE, jadi
mau tidak mau jika ada apa-apa orang PE harus ikutan terjun. Oke, jadi kerjaan
orang PE itu ya menganalisis, mengevaluasi, pokoknya yang memikirkan,
menghitung tentang proses di kilang. Alhamdulillah saya dan juniar dapat
pembimbing yang baik. Beliau memposisikan dan memberikan tugas sesuai seperti
apa yang memang menjadi pekerjaan di bagian itu. Namun memang sayangnya
pembimbing kami sedang tinggi sekali beban kerjanya. Well, saat ini memang ada unit yang sedang melakukan pergantian
katalis. It means kerjaan di unit itu lagi sangat heboh banget.
Jadi, di sana dalam satu kilang itu ada beberapa unit. Aku
dan juniar dapat unit yang sedang COC (ganti katalis) gitu, jadi disana lagi banyak kerjaan. Well, positifnya kami jadi lebih tahu
banyak hal yang pada kenyataannya tidak sama persis dengan teori-teori yang ada
di buku dan kami juga jadi bisa bertemu dengan banyak orang, itu bagian yang
paling saya suka.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, di sini kami bisa
kenal dengan banyak orang (the most favorite part) hehe. Mulai dari security, (kita sempet berkenalan dengan
kepala security disana dan kami jadi kenal, beliau mantan
petinju, dan mengatakan kalau ada apa-apa laporan sama beliau saja biar aman
:D) hingg orang-orang yang bekerja di kantor. Kami juga mendapatkan teman-teman
baru dari berbagai daerah yang juga sedang sama-sama magang di kantor yang sama
dengan kami. Semua pegawai yang bekerja disini menyenangkan semua. Sebagian dari
mereka menyambut kami dengan baik, contohnya mulai dari security yang baik kepada kita, para pegawai yang suka memberi kami
tumpangan (terimakasih kepada bapak-bapak yang selalu ngasih tebengan ke kita),
para operator yang selalu bersedia menjawab apapun yang kita tanyakan,
orang-orang lapangan penguasa shelter yang selalu siap mengajak kami
jalan-jalan keliling kilang dan memberikan cerita-cerita lucu yang sarat akan
makna dan terimakasih juga atas jamuannya setiap kali datang ke lapangan J, para
karyawan-karyawati di gedung merah yang mempermudah urusan kami, para petugas
diklat dan gedung putih yang baik dan perhatian sekali, serta yang pasti kepada
pembimbing lapangan kami tercinta yang sudah membimbing kami, mengajari,
menasihati, mengajak ngobrol, dan membantu kami selama berada di sana. Selain
itu, yang paling menyenangkan adalah, jika kamu wanita, maka akan menjadi
spesial ketika berada di sana. Itu yang kami rasakan selama KP di sana.
:)
-rida-
ka, boleh tau tata cara kp kepertamina balongan ga ka? harus ke kantor pusat dulu kah? dan apa saja yang perlu dipersiapkan jauh2 hari?trims
BalasHapushai anggi, caranya kamu buat proposal kp ke pertamina. bua semenarik dan semeyakinkan mungkin, dan jangan lupa di follow up terus.
BalasHapus