Indonesia (harus) Optimis!
Rasanya membaca buku karangan Denny Indrayana benar-benar memberi kesegaran bagi jiwa nasionalisku. Bagaimana tidak? Selama tiga belas tahun reformasi berjalan di Indonesia, aku selalu mendengar kabar-kabar pesimis dari berbagai media Indonesia. Kabar-kabar itu dengan bahasanya sendiri mengungkapkan keraguan mereka pada reformasi Indonesia yang dianggap mati suri, bahkan ada yang terang-terangan menyatakan bahwa Indonesia masa orde baru jauh lebih baik dari sekarang, sungguh miris mendengarnya. Aku, walaupun tidak dibesarkan pada masa orde baru, hanya dengan mendengar cerita-ceritanya dari orangtuaku, kakekku, atau membaca buku-buku karya pejuang orde baru, langsung dapat mengerti kengerian Indonesia di masa itu. Perbedaan pendapat dilarang, orang-orang kritis ditangakapi lalu dibunuh, suasana mencekam karena bayang-bayang Petrus (penembak misterius) ada di mana-mana, pemerintahan tanpa kontrol sama sekali dari publik, bagaimana mungkin ada yang bisa berpendapat bahwa masa itu jauh lebih baik dari sekarang? Oleh sebab itu, Denny Indrayana melalui bukunya yang berjudul Indonesia Optimis mencoba menangkis semua argumen-argumen itu. Melalui buku setebal 255 halaman ini,
Denny mengungkapkan berbagai alasan mengapa Indonesia layak untuk optimis terhadap kemajuan bangsa Indonesia yang semakin dekat.
Buku ini berisi argumen-argumen Denny Indrayana yang disajikan dengan bahasa yang menyiratkan semangat namun tidak provokatif. Argumen-argumen yang dibuatnya lebih menekankan bahwa anggapan sebagian besar rakyat Indonesia yang terwakili dalam media harus dikoreksi lagi. Dia kemudian mencoba untuk menjelaskan berbagai kasus yang terjadi di Indonesia melalui kacamata optimismenya, bahwa rakyat Indonesia tidak harus menelan mentah-mentah setiap pemberitaan miring dari media. Menurutnya, ada banyak capaian-capaian fantastis pemerintah yang luput dari pemberitaan media. Untuk memperkuat argumennya, Denny juga menyajikan bukti-bukti faktual yang dibuat berdasarkan penelitian oleh pihak ketiga. Bukti-bukti itu antara lain Indeks Kebebasan Pers, konstitusi yang lebih kuat, efektivitas pemerintahan era reformasi, Human Development Index, dan Indeks Persepsi Korupsi. Setelah mengetahuinya, tentu orang yang selama ini selalu memiliki pandangan pesimistis kepada pemerintah akan kembali berpikir lagi.
Sungguh berkat buku ini, jiwa nasionalisku menjadi segar seolah dimandikan dengan mata air pegunungan. Melalui bahasanya sendiri, Denny berhasil menyajikan argumen yang bertolak belakang dengan pandangan media. Berkat itu, aku jadi semakin yakin dengan pandanganku terhadap media selama ini. Selama ini aku beranggapan bahwa media selalu lebih mementingkan keuntungan bagi instansinya sendiri dibandingkan kemajuan Indonesia. Oleh sebab itu setiap kali ada borok pemerintah yang terbuka, mereka akan mencoba untuk membuka borok itu lebih lebar lagi melalui fakta-fakta yang tidak relevan agar beritanya semakin kontroversial dan semakin menjual. Akibatnya, rakyat yang tidak kritis akan menelan mentah-mentah berita itu. Hal ini berdampak pada menurunnya kepercayaan rakyat pada pemerintah dan menimbulkan pesimisme. Padahal pesimisme tidak akan pernah memberikan kesuksesan pada siapapun. Aku percaya bahwa kemajuan Indonesia hanya akan tercipta jika setiap rakyatnya mau untuk percaya bahwa Indonesia bisa maju. Oleh sebab itu, optimisme adalah keniscayaan dan buku ini adalah salah satu alat untuk membangkitkannya. Indonesia BISA! Indonesia OPTIMIS! Indonesia SEMANGAT!
Komentar
Posting Komentar
jangan lupa kasih komentar ya?
makasih atas komentarnya,, pasti akan sangat bermanfaat :)