Liburan?
Liburan kali ini banyak sekali yang ingin saya lakukan. Mulai
dari mengikuti kegiatan-kegiatan yang ingin saya lakukan sejak dulu, hingga
kegiatan yang baru saja saya ketahui. Namun, tetap saja keinginan-keinginan
tersebut hanya tinggal keinginan. Memang seharusnya saya tahu dari awal apa
konsekuensinya jika saya masuk ke dalam sistem yang saya masuki saat ini. Dan inilah
salah satunya. Jadi, saya tidak boleh menjadikannya sebagai suatu keluhan, ya
meskipun saya tetap saja melakukannya.
Namun saya tidak begitu kecewa hingga terlalu kecewa. Sebab,
meskipun masih diribetkan dengan segala urusan yang ada hubungannya dengan
sistem itu. masih diharuskan mengunjungi kampus, entah kegiatan resmi dari
kampus atau bukan. Nyatanya, saya masih bisa melarikan diri ke kota lain hehe,
ya, meskipun setelah itu saya jatuh sakit haha.
Tiga hari dari liburan yang seharusnya selama hampir dua
bulan tersebut, saya sempatkan waktu untuk melihat yang baru. Untuk mengunjungi
tempat baru. Sebenarnya, kalau diingat-ingat bagaimana saya bisa sampai ke sana
hal itu adalah sebuah keegoisan dari diri saya sendiri. Bagaimana tidak? Dari awal
saya sudah mengatakan bahwa, “entah bagaimanapun, tiga hari itu saya harus
pergi. Saya ngga mau peduli ada apapun. Apapun ngga bisa menghalangi.: haha
Daaan, tada. Saya sampai di Pati. Saya sampai ke kabupaten
tersebut bersama dengan tiga orang teman baik saya di bangku kuliah, Fitri,
Juniar, dan Aci. Sayangnya satu orang lagi ngga bisa ikut, namanya Novia. Dan jahatnya
saya, saya dan teman-teman saya membuat dia pengen ikut hehe. Tapi, dia memang
tidak mendapat izin.
Kami berempat berangkat di hari Jumat dengan bus
antarprovinsi haha. Kita naik buk Surabaya, tapi berhenti di Pati haha. Perjalanannya
terhitung cepat loh. Hanya membutuhkan waktu sekitar 90 menit dariterminal
Terboyo hinggake depan gang rumah teman saya. Oiya, di Pati ini ada rumahnya si
Aci. Jarak dari tempat kita turun dari bus hingga rumah Aci kira-kira 500 meter
(kata Aci sih gitu) jarak yang dekat menurut saya. Saya jadi menyangsikan
apakah 500 meter memang sedekat itu?
Selama tiga hari dua malam berada di Pati, kami terhindar
dari kemacetan. Ternyata bener kata Aci di Pati ngga ada macet. Dan pantas saja
dia pernah mengatakan pada saya kenapa Semarang bisa semacaet ini. Padahal kalau
saya pikir, macetnya Semarang belum separah kota-kota besar yang lain. Tapi,
saya sudah membuktikan kalau di Pati benar-benar jauh dari Semarang.
Hari pertama di sana kami hanya menghabiskan siang dan sore
dengan bermain kartu. Dalam permainan ini kami mempuanyai misi untuk
mengalahkan Aci. Mengapa? Karena dia yang tadinya ngga bisa main, tapi kami
paksa main. Eh malah jadi menang terus -__-. Kemudian malam hari kami lanjutkan
dengan berjalan-jalan malam menggunakan payung (memang hujan loh).
Hari kedua kami mengunjungi satu-satunya pusat perbelanjaan
modern di Pati, yang disebut mall sama orang sana. Nama tempatnya itu Luwes. Di sana kami malah mainan pump it
up. Dan dari sini badan saya sudah mulai aneh, seperti mau sakit. Hey di sini
kami sempet makan es krim loh. Dan kelihatannya saat kami duduk-duduk makan es
krim itu secara ngga sengaja sudah mengganggu dua orang yang lagi pacaran -___-
maaf deh ya mbak dan masnya. Oiya, di hari kedua ini kami paginya sempet
jalan-jalan mencari sawah yang belum dipanen dan indomar*t. dua hal yang sangat
berbeda tapi sama-sama ngga ketemu. Tapi tak apa, kami menemukan bunga-bunga
sebagai pengganti sawah. Dan malamnya, keluarganya si Aci baik banget, kami
diajak makan keluar. Makan “nasi gandhul”.
Itu makanan khas Pati. Itu makanannya adalah nasi sama sup sapi, tapi bukan
sup sih, aku ngga tau itu bumbu apa. Terus makannya ngga pakai sendok, tapi
pakai daun. Lucu deh. Tapi, masalahnya saya dan Juniar ngga bisa kalau pakai
daun, jadi kami pakai sendok. Oiya, saya juga ngga sempet ambil foto si “nasi gandhul”.
foto hari kedua |
Hari ketiga adalah hari terakhir. Kami Cuma main sepedaan
aja sih keliling Pati. Selama tiga jam loh. Lama kan? Emang jauh sih. Pertama kami
ke SMA tempat Aci sekolah dulu (SMA N 1 PAti) di sana foto-foto. Terus niatnya
mau ke kawasan simpang lima (di sini juga ada simpang lima! Kaya Semarang aja
ya) yang katanya ada CFD hari itu. tapi, sesampainya di sana, kami tidak merasa
kalau itu sedang ada acara CFD. Soalnya masih ada mobil-mobil lewat. Terus kami
mengayuh sepeda lagi pindah ke suatu tempat semacam pasar rakyat begitu. Namanya
Jaya (baca: joyo). Nah, di sini rame.
Banyak orang jualan. Jualan makanan sih kebanyakan. Mulai dari makanan ringan
semacam lekker dan kawan-kawannya hingga makanan berat semacam nasi dan
kawan-kawannya. Berhubung kami belum sarapan, kami memutuskan untuk makan bubur
ayam haha. Kami makan bubur ayam Pati hehe. Sebenarnya ngga ada bedanya sih
sama bubur ayam biasa. Lalu, selama perjalanan pulang ke rumah Aci, kami
melewati kebun, kebun tebu, sawah (sudah panen), kolam renang yang sepi, dan
lain-lain. Dan ternyata jauh. Sesampainya di rumah Aci, yang ada malah pada
tiduran dan ngobrol.
foto hari ketiga |
kalau ini bapak penjual bubur ayam dan penjual leker |
Setelah itu siangnya kami pulang kembali ke Semarang.
Februari 2013,
-rida
Komentar
Posting Komentar
jangan lupa kasih komentar ya?
makasih atas komentarnya,, pasti akan sangat bermanfaat :)