Merindu Ceri


Bebrapa saat yang lalu saya melakukan apa itu yang disebut dengan pengalihan (kurang lebih seperti itu saya menyebutnya). Dan saat ini, saya sudah kembali menjadi seorang yang sedikitnya saya kenal.

Saya membukai kotak-kotak penuh kenangan dalam layar yang tak begitu lebar. Saya menemukan berbagai macam potret yang melukiskan kehidupan dan keadaan saya saat itu. Saya juga menemui bagaimana saja kondisi hati saya saat itu, ya melalui potret mata yang tentu saja dapat saya baca dengan mudahnya. Dari situ saya menemukan begitu banyak hal berbeda yang telah dialami oleh gambaran sesosok anak hanya dalam waktu beberapa tahun. Betapa ternyata banyak hal baru yang muncul dan banyak juga hal lama yang seolah menghilang entah ditelan apa.


Dari situ saya menemukan berbagai macam kejujuran dalam sinar sepasang mata kepada lensa. Namun, ada juga yang sebaliknya. Ada beberapa bagian potret tersebut yang menjelaskan bahwa sinar matanya memang belum mahir dalam berkoordinasi bersama sepasang mata dan seulas bibir serta semua anggota wajah dan badan dalam sesosok tersebut. Mereka semua berbohong kepada sang lensa yang seringkali hanya menginginkan sebuah ceri yang begitu manis dan selalu bisa membuat semua orang tertawa dan tersenyum.

Kemudian saya menyadari bahwa semua potret itu hanyalah menyesatkan. Menyesatkan saya untuk memasuki kembali dunia-dunia yang ternyata sudah lama saya tinggalkan. Sebab memang tak akan lagi pernah bisa saya cumbui. Namun, di saat bersamaan, potret-potret itu pulalah yang kembali menghidupkan sendi-sendi perasa dalam batin saya untuk kembali hidup dan meraih kembali ceri-ceri yang ternyata begitu banyak saya miliki dahulu. Tetapi, seolah sudah membusuk dalam kehidupan kali ini.

Ah, saya merindukan mereka semua.
Saya merindukan ceri-ceri merah yang berserakan dalam potret diri saya.
Saya merindukan saat-saat menumbuhkan ceri bersama mereka.
Saya merindukan saat-saat memanen ceri bersama mereka.
Dan saya juga merindukan saat-saat saya bisa mendapatkan ceri-ceri segar ketika kepahitan menyerang saya dengan dahsyatnya.
sumber gambar : google

Ya, saya merindu.


Semarang, 3 Februari 2013 ; 12.31 pm
-r

Komentar

Posting Komentar

jangan lupa kasih komentar ya?
makasih atas komentarnya,, pasti akan sangat bermanfaat :)

Postingan Populer