Karena Buku tentang Swiss
Aku masih sangat ingat ketika itu. Ketika itu, usiaku masih
terdiri dari satu digit angka. Mungkin, sekitar 8 atau 9 tahun. Hari itu memang
tidak berbeda dari biasanya, semuanya sama. Kelas juga berlangsung seperti
biasanya, membahas satu mata pelajaran yang tidak aku sukai, “Ilmu Pengetahuan
Sosial” (mungkin ini mengapa aku kuliah di bidang teknik namun pada pada suatu
saat nanti, ini juga yang aku pertanyakan, “apakah aku benar-benar membenci
IPS?”). Tetapi, bukan berarti aku membenci semua yang dipelajari di mata pelajaran
tersebut. Ada beberapa pengecualian, seperti yang aku bilang sebelumnya, aku
tidak membenci semua hal yang dipelajari dalam mata pelajaran tersebut. Contohnya,
aku selalu sangat menyukainya dan sangat tertarik ketika membahas tentang keadaan
negeriku saat ini, tentang kekayaan dunia, tentang kondisi fisik yang ada di
bumi, tentang cuaca dan iklim, dan tentu saja yang menjadi favoritku adalah
ketika membahas tentang negara-negara di dunia dan tentang PBB. Iya, itu adalah
dua hal yang paling menjadi favoritku. Bahkan, bukan hanya favoritku di antara
hal-hal yang dipelajari pada mata pelajaran IPS, tetapi juga favoritku di
antara semua hal yang dibahas di sekolah.
Hari itu, bahasan di kelas adalah tentang negara-negara di
Eropa. Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, ini adalah salah satu
bahasan favoritku. Bahkan, hingga menduduki bangku sekolah menengah pertamapun
ini masih menjadi favorit (sepertinya sampai sekarang sih). Mengapa aku
menyukai bahasan ini? Entahlah, aku hanya suka saja. Aku suka mempelajari hal
yang baru, hal yang belum pernah aku temui sebelumnya. Aku suka mempelajari
kebudayaan baru, beberapa hal baru, sistem yang baru, dan segalanya. Rasanya,
seperti kamu pergi ke suatu tempat yang baru dan kamu menemui orang yang baru
dan akan mendapat pengalaman yang baru. Ya, aku selalu suka bertemu dengan
orang yang baru (mungkin ini alasan mengapa aku bercita-cita menjadi duta
apapun). Ya, seperti itulah.
Hari itu, seusai pelajaran –kalau aku tidak salah ingat- aku bersama dengan teman-temanku
mendiskusikan sesuatu. Dan entah bagaimana dan siapa yang memulai, timbul suatu
pertanyaan, “Jika diberi kesempatan, negara mana saja yang paling ingin kau
kunjungi di Eropa? Tiga saja, hanya tiga!”. Pertanyaan yang sebenarnya mudah,
tapi menjadi sangat sulit ketika itu hanya tiga. Sebenarnya, aku tak bisa
menyebutkan hanya tiga negara saja. Aku ingin mengunjungi semuanya. Bahkan,
saat membahas negara-negara di Afrika pun aku ingin mengunjungi semuanya. Jangan
bertanya mengapa, sebab aku sudah bilang, aku selalu suka mempelajari hal yang
baru, apalagi tentang manusia.
Hanya tiga, tapi akhirnya aku menjawab. Dan inilah jawabanku
beserta dengan alasan-alasannya yang mungkin sedikit aneh.
Pertama, aku ingin mengunjungi Swiss. Iya, Swiss. Alasan
pertamaku adalah aku ingin makan coklat dan keju langsung di sana. Aku ingin
makan sebanyak yang aku mau. Aku ingin tahu bagaimana rasanya makan coklat di
tempat yang dikenal bisa mengolah coklat dengan sangat enak, meskipun
sebenarnya tempat itu bukanlah penghasil coklat yang sebenarnya. Selain itu,
aku ingin melihat Alpen dari sana. Aku ingin merasakan salju di sana. Aku ingin
ke Zurich. Aku ingin bermalam di sana. Aku ingin melihat lampu di sana. Aku ingin
semuanya. Dan aku ingin tahu seperti apa tempat yang dikatakan oleh buku
pelajaranku sebagai tempat dengan kehidupan yang sangat layak dan satu lagi
yang penting, aku ingin tahu seperti apa negara yang netral itu.
Yang kedua, aku mau ke Inggris. Entahlah, aku selalu suka
konsep negara ini. Aku selalu suka ketika mendengar aksen warga negaranya. Negara
yang aku bilang seperti dongeng haha. Terutama London, aku ingin melihat kota
itu. Aku ingin melihat orang-orang berjalan di musim gugur. Di sekitar
gedung-gedung yang berbentuk lucu. Aku selalu suka itu. Aku suka warna coklat
di sana. Aku ingin di sana.
Yang ketiga, aku mau ke Belanda. Aku penasaran dengan negara
hukum ini. Aku ingin melihat gedung-gedung yang menjaga hukum. Kau ingat? Aku suka
belajar PBB, ingat dimana letak Mahkamah Internasional PBB? Dan ini salah satu
alasanku. Selain itu, aku juga ingin melihat taman di Belanda, aku juga
penasaran dengan kincir angin kincir angin yang ada di sana. Aku ingin tahu
seperti apa jadinya lahan rekalamasi di
sana haha.
Itulah tiga negara yang aku jawab saat itu, memang
terdengar sedikit aneh alasan-alasanku itu. Tapi, namanya saja anak SD jawabannya
tergantung dengan apa yang mereka tahu dan apa yang mereka belum tahu saat itu.
Setelah mengungkapkan tiga negara yang paling ingin aku
kunjungi, temanku bertanya apakah aku tidak ingin ke Perancis. Tentu saja aku
sangat ingin dan mereka menjadi bertanya mengapa aku tidak memasukkannya dalam
tiga daftar tersebut. Aku hanya menjawab, sudah terlalu banyak orang yang ingin
ke sana haha.
Namun sebenarnya, bukan hanya tiga negara tersebut yang
ingin aku kunjungi namun juga semua negara ingin aku kunjungi. Dan setelah aku
membaca buku dengan judul “Swiss, Little Snow in Zurich”, aku semakin ingin ke
Swiss dan jadi ingat tentang cerita semasa SD tersebut.
Casinos With Casinos with Casinos with Casinos with Casinos with Casinos with Casinos with Casinos with Casinos with
BalasHapusCasinos 김천 출장샵 with 포항 출장샵 Casinos with Casinos with Casinos with Casinos 화성 출장마사지 with Casinos with 보령 출장마사지 Casinos with Casinos with 부천 출장마사지 Casinos with Casinos with Casinos with