Menulislah dan Kau akan Baik-baik Saja

Aku tak bisa menulis. Namun aku tahu kalimat yang mengatakan bahwa menulis akan membuatmu merasa lebih baik. Itu tadi yang memberi alasan aku untuk menulis kali ini.

Hari ini diawali dengan hal yang baik, aku sedang bersiap-siap untuk bekerja saat mendengar ada suara televisi. Dari acara di televisi itu, aku mendengar bahwa bagaimanapun keadaannya pasti akan selalu ada hal yang bisa disyukuri. Dan sudah sewajarnya kita harus selalu bersyukur, dan dibalik rasa syukur kita itu, ada lebih banyak hal baik yang akan kita terima. Bahkan pagi ini pun sejak bangun tidur, ada yang bisa kusykuri, yaitu aku masih bisa bangun dan membuka mata dan mendapat kesempatan untuk melakukan hal yang berguna hari ni.

Namun, semua itu seperti kebetulan yang sangat pas.
Hari ini aku beraagkat kerja dengan perasaan yang tidak bahagia, yang mana seharusnya aku bahagia. Mengingat aku masih diberi kenikmatan untuk memiliki pekerjaan, dimana mungkin di luar sana ada orang lain yang menginginkan apa yang aku punya ini.

Namun hari ini entah mengapa terasa begitu berat. Mungkin aku mulai merasakan apa yang dirasakan orang-orang. Saat merasa bahwa kegiatan bersosialisasi menjadi begitu melelahkan. Merasa seperti lelah menghadapi banyak topeng-topeng ini. Aku memang pemain peran, namun ternyata bermain peran setiap saat bisa membuatku lelah juga. Seringkali, untukku, bersosialisasi dengan beberapa macam orang membutuhkan terlalu banyak energi. Mungkin, saat ini aku hanya sedang kehabisan energi, dan membutuhkan untuk mengisi kembali energiku.


Kalau sudah begini aku jadi rindu teman-temanku disana, dimana aku tidak membutuhkan banyak energi jika bersama dengan mereka, bahkan aku tidak perlu untuk bermain peran, kecuali saat sedang tampil di atas panggung. Hey You Know Who kangen nih. Walapun jumlah mereka jauh lebih banyak dari jumlah orang di sini, tapi bersosialisasi dengan mereka sama sekali tidak menguras energiku. haha.


Jakarta, 10 September 2018. 10.51 a.m.
Rida

Komentar

Postingan Populer