Seperti Ini Saja

Seperti ini saja.
Begitu yang selalu mereka katakan.
Ikuti saja.
Jalani saja.

Mana bisa kalau begitu?
Semua-mua dikatakan seperti ini saja.
Smeua-muanya dikatakan jalani saja.
Semua-mua dikatakan jalani saja.

Jika aku manusia, aku punya pikiran dan hati.
Aku tahu yang ada di kepala.
Aku tahu apa yang dirasakan hati.

Kusebut itu kebodohan
Ketika kepalaku bisa berpikir dengan waras bahwa sesuatu itu tidak benar,
sudah tidak benar, menyakitkan hati pula,
Namun tetap saja hanya dikatakan "seperti ini saja"
tetap saja dikatakan "ikuti saja"
tetap saja dikatakan "jalani saja".

Bukankah manusia dengan kepala dan hati seharusnya bisa menyeimbangkan keduanya.
Untuk mendapatkan suatu keputusan.
Untuk memikirkan bagaimana cara memperbaiki kesalahan tanpa membuat kesengsaraan.

Bukankah itu juga gunanya diciptakan manusia dengan hati dan kepala?


Lalu apa lagi gunanya jika pada akhirnya smeua dikatan "seperti ini saja", "ikuti saja", "jalani saja".

Buat apa kepala dan hati kita ini?




Jakarta, 6 Seprtember 2018. 03.10 pm
_rida

Komentar

Postingan Populer