Menjelajahi Bantir

Sebenernya ini udah lama banget. Tapi, nggak tau mengapa dan bagaimana, aku nekat aja nulis ini.

Sabtu,18 Januari 2010.
Pagi-pagi menjelang jam 07.30 WIB, aku udah siap-siap mau pergi. Nggak kaya biasanya yang penampilanku kata orang mirip anak kecil, pagi itu kata ayahku, aku kaya mahasiswa, keren gitu kata ayah. Aku hanya bisa mempercayainya saja. (udah, masalah itu nggak usah dibahas).

Masih segitu paginya, aku udah berangkat menuju bumi ganesha, sekolahku tercinta. Bukan karena aku rajin atau aku terlalu semangat dengan acara hari ini, tapi karena kalau aku berangkat agak nanti, nggak ada yang nganterin aku. Hehe :P. Demi menghemat uang dan males jalan 10 menit, aku rela nunggu d shelter BRT lama-lama buat nungguin jam 9.

Setelah penantianku, akhirnya ada BRT yang menurunkan seorang penumpang yang aku kenal, yap dia adalah BETI. Akhirnya aku tak sendirian.
Setelah ngobrol-ngobrol bentar sama si Beti, kita pergi ninggalin shelter dan menuju sekolahan untuk ke markas mencari sesuatu (aku lupa cari apa atau naruh apa di markas). Tapi, di depan gerbang aku melihat sesosok yang tinggi menjulang. Tidak salah lagi, dia AJENG, dengan rambut barunya. Akhirnya kita masuk ke area sekolahan bertiga.
Karena baru tiga orang yang datang, akhirnya aku sms Kikio, aku memastikan kalau dia jadi datang. Dan kalian tahu apa jawabannya? : "ya,aku mandi dulu" itu artinya harus nunggu satu tahun haha.
Saat sampai di dalam sekolah, ada Pak Satpam yang menegur kita, tapi karena kita pandai berdiplomasi beliau mengijinkan kami masuk dengan syarat tidak membuat kegaduhan. Dan saat itu juga hujan datang.
Di tengah-tengah hujan ada yang mengirim pesan ke aku kalau minta di jemput di lawang sewu karena hujan. Dan sektika itu hujan berhenti, dan aku menyuruh dia dateng sendiri aja.
10 menit kemudian IKA, yang minta dijemput, datang. Berarti sekarang kita ada berempat.
Setelah itu berdatangan yang lain : RIANG, TITIEN, GEMA, KAK LUWAK, KAK DESI, KIKIO. Karena personil udah lengkap, kita pun berangkat (Virqin nggak ikut karena apa aku lupa, buntal juga nggak ikut, dan nurul nggak ikut karena lagi sakit).

Seperti biasa, sekarang pada ribur masalah pembagian alat transportasi (sebenernya bukan alat transportasinya yang dibagi, tapi orangnya). Setelah berdiskusi cukup lama dan nggak penting, akhirnya diambil sebuah keputusan (yang sebenernya aku dalang dari keputusan ini :P) : Rida, Ika, Titien ikut Gema dan yang lain ikut Kikio. Awalnya Ajeng mau ikut Titien, karena kasian sama Beti yang sendirian, akhirnya kita berdalih bahwa Q-Pee bersaudara harus bersama dan itu artinya Ajeng yang ikut menemani Beti.


--


Di perjalanan, rombongannya Gema sempat kehilangan jejak rombongannya Kikio, padahal di rombongan itu nggak ada yang tau jalan ke BANTIR sama sekali. Alhasil, aku pun harus merelakan pulsaku untuk menghubungi mereka agar menunggu rombongan kami. Akhirnya, kami bisa menemukan rombongan mereka.

Dalam perjalanan yan lumayan lama itu, rombonganku sepi banget. Tapi, aku juga biasa aja, ya mungkin aku biasa aja karena aku memang lebih sering diam jika berada dalam alat transportsi. Ya, paling-paling kita sibuk nyanyi sendiri dan sibuk dengan pikiran sendiri-sendiri, dan mengantuk sendiri-sendiri, kecuali yang nyetir. dia harus konsentrasi sama jalan hehe :P


---


Akhirnya sampai juga.
Sampai sana kami melihat-lihat barak, terus keliling dan ke kamar mandi bentar. Lalu kami memulai penjelajahan kai menuu BUKIT yang pemandangannya indah.
Kami mencari jalur untuk acara kami, kami pun juga berdiskusi serta berdebat dan tak lupa juga bercanda (kalau yang ini paling banyak).
Yang kami rasakan di sana adalah : Angin kencang, hawa dingin padahal panas, jalan yang naek, tempat yang indah.
Kami juga pastinya tak lupa untuk berfoto-foto ria (kalau yang ini mah, nggak bakalan lupa).

Objek foto indah kami : Batu Kodok, Goa, Batu deket goa

Di tengah jalan itu kami nemu batu yang gedhe, katanya sih namanya Batu Kodok, aku nggak tau kenapa dikasih nama itu. Aku yang emang orangnya suka aneh-aneh niat banget pengen naek itu batu, padahal di bawahnya jurang. Apalagi saat liat Kak Luwak dan Gema ada di puncak batu itu. Aku ngrengek-ngrengek ke Ika. Namun, karena aku yang notabene gampang jatuh, ngak diijinin ma Kak Luwak.


di atas batu kodok

ini batu gedhe lho


kami keren kan??


para model cantik ;)

Kemudian, kami juga menemukan Goa yang uda ada daun-daunnya gitu deh. Lagi-lagi aku mulai aneh-aneh. Aku pengen masuk ke situ, padahal pada nggak mau ke situ. Akhirnya, si Gema nawarin buat foto, lalu aku sama Riang yang mau foto. Di situ yang laen nggak mau. malah, Kak Luwak bilang kalau kami berdua itu mesti aneh-aneh aja, ntar kalau ada macan dateng dari dalam gimana coba? Aku sama Riang sih masih santai-santai aja.

ini foto di depan goa
Lalu di deket goa itu juga ada batu. Sekali lagi kami foto-foto di situ. Niatnya aku pengen punya satu foto sendiri di atas batu itu, tapi tiap mau foto yang lain langsung pada datang. Baiklah, kami foto bersama-sama

ini di batu deket goa

yang ini juga

Setelah cukup lama beristirahat di situ, kami mau melanjutkan perjalanan. Di sini terjadi perdebatan yang cukup sengit di antara kami (aku mendramatisir suasana). Aku dan Riang yang emang suka menjelajahi semua tempat mengatakan lebih baik lanjutin aja ke jalan selanjutnya. Lagian, lewat jalan itu juga bisa kembali ke barak. Tapi, ada Beti dan beberapa yang lain memilih untuk kembali ke jalan yang tadi, karena emang sih lebih deket. Akhirnya, aku dan Riang mengalah. Jadi, kami pun kembali ke barak lewat jalur yang tadi.


---


Sesampainya di Barak, kami yang punya kewajiban shalat pun menunaikan ibadah shalat shalat dulu di dalam barak. Sempat terjadi kebingungan dalam menentukan arah kiblat sih, tapi pada akhirny disepakati sesuai dengan yang aku katakan hahaha, aku nggak tau kenapa.


---


Kemudian kami berencana untuk kembali ke Semarang, tapi berhubung sudah hampir sore, dan ternyata kami belum makan siang, sudah pasti para ank manusia ini kelaparan. Kami memutuskan unutk mencar makan dahulu sebelum kembali ke rumah masing-masing.
Tapi, sebelum kami berangkat meninggalkan Bantir, lagi-lagi kelamaan diskusi. Membahas mau makan apa, di mana, gimana, dll.
Finally, diputuskan unutk mengikuti rombongannya Kikio saja.
Dan kami pun berangkat!


---


Kami berhenti di depan sebuah warung (entah bisa dikatakan seperti itu apa tidak) kami membeli Tahu yang niatnya mau dibungkus dan dimakan di perjalanan, tapi akhirnya habis juga di situ.

Setelah makan itu Tahu-tahu, kami mulai melanjutkan perjalanan. Krik,krik,krik lagi-lagi sepi.
Di tengah jalan :
Gema : Kikio lewat tol nggak?
Rida, Titien, Ika : (diam)
Rida : nggak tau
Gema : coba tanyain
Rida : kenapa nggak tanya sendiri (dalam hati sambil mengetik sms ke Kikio yang ternyata salah kirim, tapi sampai sekarang nggak ada yang tau, tapi kemudian tidak salah kirim dan sempat dikirin 2 kali)
(kemudian, tak ada balasan)



Mungkin yang nyuruh sms udah nggak sabar jadi, dia tanya lagi ke aku. Akhirnya aku sms lagi dan kalo nggak salah saat itu jawabannya iya, tapi rombongan kami nggak lewat tol.

Di tengah jalan kemudian lagi-lagi aku ngirim pesan ke Kikio, tanya mau makan di mana.
Saat itu jawabannya gini : Bakso Pak Kumis smp5, aku mikirnya Bakso pak Kumis Simpang 5,,terus aku konfirmasi lagi, ternyata Bakso Pak Kumis Kesatrian.

Karena kami nggak tau tempatnya, kami tanya orang di jalan. Dan yang tanya aku (nggak tau kenapa kalau kemana-mana yang jadi korban buat tanya aku). Setelah tanya aku kembali dan ternyara yang ditanyai nggak tau. Akhirya lagi-lagi tanya rombongannya Kikio, dan setelah aku memberi tahu jawabannya, kami tak segera berangkat. Terus beberapa lama kemudian akhirnya salah satu dari kami para cewe tanya, "ini nunggu apa?", dan dengan tanpa dosa Gema jawab, " Kikio kan?"

Jadi, intinya tadi dia nggak ndengerin waktu aku bacain sms-nya Kikio.

dan aku, Titien, Ika hanya bisa nggonduk

Langsung de kami berangkat, di jalan aku sudah di teror Riang dan kawan-kawan. aku bilang aja agar mereka makan duluan.


---


akirnya sampai dan kami makan.
Setelah makan, aku yang jadi korban buat bayar ke kasir.

sampai di kasir, uang yang dikumpuli temen-temen kurang. Lalu, di parkiran kami mengkonfirmasi ke teman-teman yang lain. Dan sempat terjadi acara saling tuduh tentang yang belum membayar. Dan ternyata itu kebodohannya aku (mungkin), karena pajaknya belum pada bayar. HAHHAHAHAHA :D


---


Akhirnya sampai di SMA 3, aku dan beberapa teman shalat dulu lalu pulang.
Lagi-lagi aku dan Ika nebeng Gema hehe :P (makasih Gema yang udah nebengin kami).


Makasih teman teman atas hari itu :))

Komentar

  1. Kog masih ingat sampe ke detail2 nya sih? kayak yang pas mau balik ke barak, kita milih jalan muter. .

    BalasHapus
  2. Hihihi..iya ni haha... Kl urusan g ptg gitu kan bysan nya aku gampang inget hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

jangan lupa kasih komentar ya?
makasih atas komentarnya,, pasti akan sangat bermanfaat :)

Postingan Populer