Ketika

Suatu malam ketika rembulan lelah tersenyum,
Ketika gemerlap gemintang ditelan pekatnya malam,
Dan ketika arak-arakan awan hitam bersemangat menghibur malam
Ketahuilah dia masih berdiri di situ,
Dalam sudut terdalam dalam hatiku.
Percayalah, sang air mata akan menjaga,
Menjaga aku dari segala kemunafikan dunia.
Dan janganlah dia berpikir,
Aku akan membuang harapan itu ke dalam bak sampah,
Bersama bangkai-bangkai sialan itu.
Karena sesungguhnya dia juga bagian dari cerita ini.

Semarang, July 6th, 2010 ; 11.00 p.m.

Komentar

Postingan Populer